SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H.Ary Dewar turut prihatin dengan kondisi harga karet yang kembali anjlok.
Ia mengungkapkan, saat ini, masyarakat yang mengandalkan pendapatan dari komoditas karet harus menyisakan kepahitan.
Harga karet di Kotim kini masih jauh dari level ideal. Jika dibanding komoditas kelapa sawit dan rotan sangat jauh tertinggal.
Sedangkan kebutuhan untuk karet, seyogyanya cukup tinggi untuk dalam negeri. Sayangnya, harga masih belum berpihak kepada petani.
Menurutnya, di tengah kondisi ini justru beban masyarakat sangatlah berat. Harga sembako naik. Di satu sisi harga komoditas karet belum ada tanda-tanda membaik.
Kondisi demikian terjadi di sejumlah daerah di Kotim yang mana selama ini bergantung disektor karet seperti halnya di Kecamatan Cempaga dan Kota Besi.
“Saya menerima laporan dari masyarakat. Kondisinya memang sulit. Alasan kenapa harga turun, katanya karena wabah ini, sehingga para pengepul juga kesulitan memasok sehingga mereka tidak ingin menyetok terlalu banyak hasil dari petani,“ ujar Ary, Kamis, (24/03/2022).
Dikatakan Ary, kesulitan masyarakat ini memang sangat berdampak kepada kehidupan ekonomi mereka sehari – hari. Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan itu adalah menstabilkan harga kebutuhan pokok. (RED)