SAMPIT, BANGUNKLTENG.ID – Ketua Fraksi PAN DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang H Syamsu mengatakan, di Kotim dari 160 desa lebih, baru 45 desa yang berjalan pelaksanaan perpustakaan. Ia mempertanyakan mengapa terjadinya ketidakmertaan seperti ini?
“Hal tersebut perlu kita bahas dan carikan solusinya bersama-sama. Keluhan-keluhan berupa minimnya pelayanan monitoring ke semua desa di Kotim juga menjadi catatan fraksi kami. Sehingga pelayanan dan pengelolaan perpustakaan di beberapa desa tidak bisa terlaksana secara maksimal,” ucap Dadang, Kamis, (19/05/2022).
Lanjut dia, perpustakaan adalah pelayan pendidikan non formal yang sangat berperan membantu masyarakat yang minim informasi, yang jauh dari layanan internet sehingga jalur pendidikan nonformal yang dilayani oleh perpustakaan mampu membantu anak-anak yang berada di pedalaman dengan pelayanan mobil perpustakaan keliling.
Dan kendala perpustakaan daerah yang ada di Kotim sekarang adalah keterbatasan jumlah mobil perpustakaan keliling tersebut. Sehingga pelayanan pun terbatas hanya pada desa-desa yang terdekat saja.
“Hal ini menjadi catatan penting dari Fraksi PAN untuk dibahas lebih dalam lagi nanti di komisi-komisi. Fraksi PAN berharap Kotim memiliki komitmen untuk selalu berbenah menjadi yang terbaik dalam penyelenggaraan perpustakaan,” jelasnya.
Perpustakaan tambah Dadang, merupakan tempat untuk koleksi buku, majalah dan informasi fisik lainnya, informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah. Sedangkan perpustakaan daerah merupakan sebuah institusi yang dibiayai dan dioperasikan oleh pemerintah daerah.
“Keberadaan perpustakaan amatlah penting dalam sebuah daerah terutama di desa–desa yang kurang memadai fasilitas pendidikannya yang manfaatnya ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu membeli buku atau informasi-informasi tentang ilmu pengetahuan,” imbuhnya. (RED)