SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Handoyo J Wibowo menegaskan, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kotim agar melakukan sosialisasi terkait batas kecepatan kendaraan yang melintas di dalam Kota.
“Harus ada sosialisasi kecepatan maksimal jalan dalam Kota Sampit hanya 40 Km/jam lebih dari itu tindak tegas saja. Karena ini aspirasi banyak sekali sampai ke kami, masalah truk-truk besar yang suka ngebut di lintasan padat pengguna itu. Hal ini tentu membahayakan dan tidak jarang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ucapnya Handoyo. Sabtu, (11/06/2022).
Meski saat ini kendaraan berbobot besar diberikan toleransi untuk melintas di dalam kota, namun ujarnya bukan berarti para sopir bisa semena-mena di jalan apalagi sampai ugal-ugalan dan melaju dengan kecepatan tinggi. Apalagi sampai saling mendahului di jalan yang padat pengguna.
“Karena sudah beberapa kali kejadian selain kecelakaan lalu lintas juga menyebabkan tumpahnya CPO di jalan raya, bahkan tidak dibersihkan oleh yang bersangkutan sehingga jalanan menjadi licin dan beberapa kali mengakibatkan warga yang melintas terjatuh dari sepeda motornya,” katanya.
Dia juga menyebutkan beberapa ruas jalan yang kerap kali ditumpahi CPO, yakni jalan Jendral Sudirman sekitaran Bundaran Balanga, Jalan A Yani sekitaran Bundaran Polres serta Jalan HM Arsyad. Tidak jarang pemerintah setempat harus menumpahkan pasir ke jalan tersebut untuk menghilangkan licin akibat minyak tumpah tersebut.
“Kami berharap agar Jalan Lingkar Selatan segera diperbaiki, sehingga truk-truk perusahaan ini tidak lagi masuk ke dalam kota. Karena saat ini kami sulit juga mau melarang mereka melintas, pasalnya jalan alternatif untuk mereka yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi belum bisa fungsional,” jelasnya.
Handoyo meminta pengertian dan kerjasama dari para sopir perusahaan dalam hal menjaga keamanan di jalanan dalam kota. Sementara pihaknya melintas di jalan dalam Kota agar tetap memperhatikan keamanan pengendara lainnya. Dan jangan hanya fokus pada target muatan sehingga berlomba-lomba untuk saling ngebut dan mendahului. (RED)