Harapkan Pelanyanan RSUD Puruk Cahu Diharapkan Bermutu Tinggi

Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekeretariat Daerah Rahmat K Tambunan saat menyampaikan sambutan pada kegiatan pelatihan BTCLS di aula Dinkes Mura, Rabu (15/2/2023).

PURUK CAHU, BANGUNKALTENG.ID – Mewakili Bupati Murung Raya Perdie M. Yosep, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekeretariat Daerah Rahmat K Tambunan secara resmi membuka kegiatan pelatihan Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang berlangsung di aula Dinas Kesehatan Puruk Cahu, Rabu (15/2/2023).

Diketahui pelatihan tersebut di ikuti sebanyak 34 dan menurut Direktur RSUD Puruk Cahu Debi Rumondang Siregar pelatihan tersebut berjalan selama 4 hari “Dua hari sebelumnya mereka telah mengikuti pelatihan materi secara virtual kemudian lanjut lagi dua hari ini mereka akan mengikuti praktek di aula Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Sementara, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekeretariat Daerah Murung Raya Rahmat K Tambunan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang sangat penting.

“Karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling kritis dan berbahaya, hal tersebut dikarenakan sasaran kegiatan adalah jiwa
manusia, maka semua bentuk pelayanan di rumah sakit harus bermutu tinggi. tutur Rahmat K
Tambunan.

Lanjutnya menyatakan bahwa, agar sumber daya manusia dapat memberikan kontribusi yang positif maka diperlukan persamaan persepsi tentang visi misi dan tujuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan.

“Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan yang salah satunya seperti pelatihan BTCLS,” ungkapnya

Dimana BTCLS merupakan salah satu
pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawat daruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

“Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir
kerusakan organ serta kecacatan penderita” ujarnya

BTCLS bertujuan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan
organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi seperti Kecelakaan atau bencana alam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

“Seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya maka Perawat sebagai lini terdepan dalam
pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual,” tutur Rahmat K Tambunan lagi.

Oleh karena, ia mengatakan bahwa perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawat daruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler, “Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan BTCLS,” tutup Rahmat K Tambunan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *