Menurut Rinie, kewaspadaan terhadap kebakaran, khususnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla sangat diperlukan. Tujuannya agar ancaman musibah tahunan saat kemarau itu bisa dicegah.
Kotawaringin Timur termasuk daerah sangat rawan karhutla lantaran luasnya sebaran tanah gambut di kabupaten ini. Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah meski api di permukaan sudah padam.
Untuk itulah, langkah yang lebih efektif adalah mencegah terjadinya kebakaran. Peran masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah karhutla, salah satunya dengan tidak membakar lahan.
Membakar lahan saat kemarau sangat rawan memicu terjadinya kebakaran lahan yang tidak terkendali. Hal itu bisa menyebabkan munculnya kabut asap.
Kabut asap sangat dihindari karena bisa menimbulkan dampak luas bagi masyarakat. Selain mengganggu kesehatan masyarakat, kabut asap juga bisa mengganggu dunia pendidikan, transportasi dan perekonomian secara umum.
Rinie mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah membagikan bantuan alat berat berupa ekskavator multi fungsi kepada pemerintah kecamatan. Dari 17 kecamatan yang ada, saat ini bantuan tersebut sudah diberikan kepada 15 kecamatan.
Menurut Rinie, ekskavator multi fungsi itu akan sangat membantu masyarakat membuka lahan sehingga tidak perlu dengan cara pembakaran. Ini diharapkan dapat mencegah terjadinya karhutla dampak pembukaan lahan.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar daerah selalu dalam kondisi kondusif. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif tersebut. (redaksi)