SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah meminta, Bupati Kotim menugaskan para lurah dan camat untuk memastikan lingkungannya bersih semua. Terlebih pada saat musim hujan.
Kebersihan lingkungan yang dimaksud ujarnya, tidak hanya sampah-sampah yang berada di sekitar rumah warga saja namun hingga ke saluran dan drainase ke pembuangan sungai utama. Hal ini untuk mencegah terjadinya banjir dan munculnya sarang-sarang nyamuk serta sumber penyakit lainnya.
“Curah hujan yang tinggi di Sampit dan sekitarnya akhir-akhir ini menandakan potensi banjir juga meningkat. Kekhawatiran ini tentu didasari bukti, akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya air dari saluran drainase sehingga membanjiri jalan,” ucapnya. Kamis, (02/06/2022).
Bahkan kata Legislator Partai Golkar ini, keadaan demikian kerap terjadi ketika air pasang Sungai Mentaya, hal itu juga akan membuat banjir dan saat hujan deras kerap merendam pemukiman warga hingga sebagian warga ada yang terpaksa mengungsi lantaran kondisi rumah tidak memungkinkan untuk dihuni.
“Tidak bisa kita pungkiri, setiap hujan turun dengan intensitas tinggi, beberapa ruas jalan protokol dan ruas jalan pemukiman warga di Kota Sampit selalu tergenang air. Hal ini dikeluhkan warga. Normalisasi drainase dan sungai pengeringan harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah terjadinya banjir akibat air hujan, karena drainase tidak mampu menampung debit air,” paparnya.
Menurutnya, mengatasi masalah tersebut tidak cukup hanya bergantung pada kinerja pemerintah daerah saja. Masyarakat harus sadar untuk dapat membersihkan saluran drainase di sekitar tempat tinggalnya masing-masing, karena tidak dibersihkannya saluran drainase mengakibatkan banjir apabila terjadi hujan lebat. (RED)