Legislator Ini Soroti Data Penerima Bansos Yang Tidak Tepat Sasaran

Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson

SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson, menyoroti perihal data penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Kotim. Pasalnya banyak keluhan dari masyarakat bantuan tersebut tidak tepat sasaran bahkan ada yang dinyatakan meninggal dunia.

Padahal katanya, warga tersebut masih hidup dan sehat namun terdata sudah meninggal dunia sehingga yang bersangkutan tidak lagi menerima bantuan, padahal warga tersebut termasuk golongan masyarakat yang membutuhkan dan layak menerima bantuan.

“Maka dari itu harus nya pemerintah daerah melalui instansi terkait selalu mengupdate data penerima bansos setiap tahunnya, karena kami banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Selain yang dinyatakan meninggal dunia ada juga penerima yang tergolong orang mampu dan seharusnya tidak dapat bantuan malah mendapatkan,” ucapnya. Kamis, (16/06/2022).

Bahkan tambahnya, ada yang sudah meninggal dunia malah namanya masuk daftar yang mendapatkan bantuan. Hal ini tentu sudah jelas berkaitan dengan data yang tidak akurat, mestinya ujarnya pemerintah meminta perangkat desa atau RT setempat untuk selalu mengupdate data penerima bantuan.

Terpisah salah seorang warga di Kota Sampit, Kecamatan Ketapang Mimi mengatakan, tetangganya yang merupakan seorang janda tua sudah beberapa tahun terakhir tidak menerima bantuan lantaran dinyatakan meninggal dunia, padahal yang bersangkutan masih hidup dan tinggal seorang diri di rumah tua miliknya.

“Hal ini diketahui setelah ada pergantian RT, RT yang baru menanyakan apa benar warga ini sudah meninggal, karena RT mau mengajukan nama-nama penerima bantuan jadi data dari RT sebelumnya di cek kembali. Dari situ baru ketahuan, pantas saja nenek tidak dapat lagi Bansos,” katanya Mimi.

Dia mengaku heran mengapa hal itu bisa terjadi, padahal yang bersangkutan masih sehat bahkan tidak sedang sakit. Namun ia bersyukur lantaran RT yang baru mau mengajukan kembali nama nenek tersebut untuk mendapatkan bantuan sehingga namanya terdata lagi.

“Kemarin itu katanya datanya sudah dihapus karena dibilang sudah meninggal, padahal tahun sebelumnya masih menerima bantuan, mulai dari 2021 itu sudah tidak ada lagi dapat bantuan uang maupun sembako,” paparnya. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *