Masih Banyak Desa Yang Masih Dalam Kategori Blank Spot

Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson.

SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson mengatakan, desa yang masih dalam katagori blank spot untuk jaringan internet dan telekomunikasi harus jadi perhatian.

Paling tidak, kata dia, tahun ini bisa berkurang dan semua desa bisa mengakses internet maupun jaringan telekomunikasi.

“Harapan kami akhir 2024 ini persoalan blank spot itu sudah tidak ada lagi. Semuanya harus terkoneksi dalam jaringan telekomunikasi dan internet,” ujarnya. Rabu, (08/06/2022).

Menurutnya, digitalisasi saat ini merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. Namun, masih banyak desa yang belum memiliki jaringan internet.

“Ada 77 desa di Kotim yang blank spot. Data dari pemerintah 77 desa itu harusnya jadi prioritas untuk diselesaikan untuk blank spot,” jelasnya.

Menurut Rinie, saat zaman sudah berubah ke digitalisasi, maka internet bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder tetapi bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer.

Itu karena sekarang segala sesuatunya perlu internet, bahkan transaksi keuangan dan lain sebagainya sudah digitalisasi.

Desa-desa yang tidak terjangkau jaringan internet tidak bisa mengikuti program digitalisasi. Akibatnya, masyarakat desa akan semakin tertinggal.

Dari data desa yang masih blank spot antara lain 3 desa di Kecamatan Telawang, 5 desa di Mentaya Hulu, 13 desa di Bukit Santuai, 14 desa di Antang Kalang, 14 desa di Telaga Antang, 8 desa Pulau Hanaut, 3 desa di Seranau, 4 desa di Kotabesi, 3 desa di Cempaga Hulu, 8 desa di Tualan Hulu, 1 desa di Cempaga, 1 desa di Mentaya Hilir Selatan. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *