SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Syahbana meminta agar pemerintah daerah mulai tahun ini membantu mereka yang ingin mengelola lahan tersebut.
Ia mengakui kendala yang dihadapi masyarakat saat ini yakni membuka lahan. Kemampuan mereka membuka lahan tanpa sistem bakar masih sangat minim.
Dikatakannya persoalan di kalangan petani untuk bercocok tanam ini ada di bibit dan pembukaan lahan. Mereka tidak bisa membuka lahan tanpa sistem bakar.
“Maka dari itulah saya melalui Komisi II mendorong bagaimana caranya pemerintah membantu untuk membuka lahan masyarakat ini,”ucap Syahbana, Rabu, (06/04/2022).
Syahbana menyebutkan untuk sejumlah titik di Kotim masih banyak menyisakan lahan terlantar, bahkan ketika mereka melakukan reses ke dapilnya menemui keluhan kurangnya modal dan kemampuan untuk membuka dan mengelola lahan.
“Pada prinsipnya masyarakat ini hendak mengelola tanah cuma mereka tidak bisa membuka lahan jika sistem manual,” jelasnya.
Tidak sedikit yang membuka lahan dengan manual kemudian terbakar lalu masuk penjara. Kondisi selerti ini yang mereka takutkan.
Syahbana berharap kepada Dinas Pertanian Kotim berserta dinas terkait lainnya untuk memikirkan lahan terlantar ini.
Syahbana juga mendorong pengelolan alat berat di kecamatan tersebut bisa diarahkan untuk pembukaan lahan warga. Berikutnya untuk biaya ditanggung petani namun tidak sebesar biaya sewa dari rental alat berat biasanya.
“Kalau dirental per hektare Rp 6 juta, kalau alat pemerintah jadi Rp 4 juta per hektare ini saya kira sangat membantu karena orientasi alat itu bukan kepada keuntungan namun ke program pemerintah,” paparnya. (RED)