Prihatin Harga Komoditi Rotan dan Karet Menurun

SAMPIT, BANGUNKALTENG.ID – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah mengingatkan, penurunan sejumlah komoditas di Kotim harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah setempat untuk diperbaiki kedepannya.

Khususnya ujar Juliansyah, untuk komoditas rotan dan karet yang selama ini mengalami penurunan. Padahal mayoritas masyarakat di Kotim adalah petani rotan dan karet dan selama ini pula hasil dari pertanian mereka tersebut dijual ke luar daerah dalam bentuk mentah atau belum jadi. “

Mungkin pemerintah bisa memberikan solusi bagi para petani ini, salah satunya bisa dengan cara pemerintah membangun pabrik atau industri hilir untuk pengolahannya. Sehingga yang dijual ke luar daerah itu sudah barang jadi, maka harganya secara otomatis akan lebih tinggi,” ujarnya, Sabtu 9 Juli 2022.

Lanjutnya, pemerintah harusnya mendatangkan investor untuk membangun pengolahannya di daerah ini. Apalagi ujarnya, keuntungan yang di dapat bukan main-main, selain harga akan lebih baik kemudian juga akan berdampak kepada serapan tenaga kerja lokal.

“Pemerintah bisa mengurangi jumlah pengangguran di Kotim dan juga bisa membantu meningkatkan taraf hidup para petani, khususnya membantu meningkatkan perekonomian mereka yang selama ini tercekik akibat penurunan harga komoditas,” tegasnya.

Sektor rotan di Kalimantan Tengah, termasuk di Kotim sempat terpuruk ketika pemerintah melarang ekspor rotan mentah dan rotan asalan pada akhir 2011 lalu. Larangan ekspor rotan mentah itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan. (ISW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *